Polda Metro Jaya menyatakan, pihaknya mengajak semua netizen dan konten kreator bersama-sama membuat konten yang positif di sosial media untuk memerangi penyebaran berita ujaran kebencian dan hoax.
Rabu 9 mei
2018, Polda Metro Jaya menggelar acara coffe morning bersama netizen di Gedung Promoter Jakarta Pusat. Mereka mengajak
semua netizen yang aktif di sosial media bersama-sama menyebarkan berita yang
baik, berkonten positif, dan menyampaikan pesan yang bermanfaat untuk
masyarakat.
Irjen Pol Idham Aziz selaku Kapolda Metro Jaya mengajak
semua netizen yang aktif di dunia maya, bersama-sama untuk menyebarkan #SebarkanBeritaBaik,
#HargaiPerbedaan, dan “Bersatu dalam
menjaga NKRI”.
Polda Metro
Jaya menyatakan, pihaknya mengajak semua netizen dan konten kreator
bersama-sama membuat konten yang positif di sosial media untuk memerangi
penyebaran berita ujaran kebencian dan hoax.
Polda Metro
Jaya akan mengadakan perlombaan yang bertema Citizen Journalism And Social
Media Competition. Diajang ini para blogger diajak membuat konten positif
sesuai dengan tema. Para vlogger membuat video positif di youtube. Dan untuk
para netizen diminta untuk membuat konten kreatif berupa meme, foto atau video.
Lomba ini
akan dibuka pada tanggal 22 juni 2018 sampai 1 juli 2018. Tiap tema peserta di wajibkan
mengirimkan biodata dan tautan link ke : humas.pmj@gmail.com.
Apa sih dampak dari berita Hoax bagi kita?
Perlu kalian
ketahui, jika pelaku penyebar berita bohong yang mengandung suku, agama, ras
dan antar golongan (SARA) lebih berbahaya dibandingkan dengan orang sakit jiwa.
Pasalnya akibat dari penyebaran berita palsu atau hoax dapat menimbulkan efek
yang lebig besar kepada masyarakat karna dapat memprovokasi orang lain untuk
menyebarkan berita tersebut secara luas.
Hoax
memberikan dampak negatif bagi siapa saja karena kontennya yang bersifat hasut
dan fitnah. Hoax akan menargetkan masyarakat dan menimbulkan opini negatif
sehingga terjadi perpecahan.
Hoax juga
dapat menimbulkan provokasi dan agitasi negatif, maksudnya menyulut kemarahan, kebencian,
hasutan kepada banyak orang. Hoax juga merupakan propaganda negatif, dimana
sebuah upaya yang disengaja dan sistematis untuk mempengaruhi alam pikiran dan
perilaku agar memberikan respon sesuai dengan yang dikehendakinya.
Bagaimana caranya agar kita terhindar
dari berita Hoax?
Kita sebagai
pembaca yang bijaksana dan juga aktif di media sosial tentunya sering mendapati
isu dan berita-berita yang sifatnya meragukan atau kurang dipercayai. Apa lagi
sekarang Indonesia sedang memasuki periode pilkada serentak dan pemilihan
presiden pun sudah di depan mata. Dampaknya media sosial turut diramaikan oleh
isu-isu dan berita politik.
Sudah tidak lagi menjadi rahasia umum untuk kalangan orang-orang politik turut memakai pasukan
media sosial alias buzzer. Baik untuk
media promosi calon kepala daerah, sampai menyebarkan informasi yang provokatif
untuk merugikan saingan mereka.
Agar tidak terjebak
oleh isu-isu provokatif dan berita hoax
di media sosial, ada baiknya kita belajar mengenali akun-akun mereka supaya
tidak gampang digiring oleh isu yang menyebar.
Jadi
bagaimana mengenali konten-konten berita hoax dan provokatif?
Di Indonesia
banyak sekali situs berita, ada yang memberikan berita yang positif dan ada
juga yang negatif. Ada pula yang objektif, tapi ada juga yang asal buat situs
berita untuk kepentingan tertentu.
Bila melihat
judul berita yang provokatif, jangan langsung percaya, cobalah untuk memeriksa
lebih dahulu ke media yang lain. Jangan sampai tertipu apa lagi mengikuti
menyebarkan berita hoax dari akun mereka.
Akun provokatif
sering kali tidak jauh dengan yang namanya buzzer
yang mendukung atau menyerang saingan dari pasangan politik yang didukungnya.
Untuk membedakan
akun buzzer dengan yang lain adalah lewat objektifitas mereka. Akun buzzer
tentunnya selalu menyerang tokoh tertentu. Apapun yang dilakukan oleh sang
tokoh pasti akan diserang habis-habisan seperti menjelek-jelekanya atau
menyebar isu negatif.
Bila kita
melihat akun buzzer seperti itu abaikan saja. Atau laporkan kepada pihak sosial
media yang digunakan. Sebenarnya mereka hanya bekerja sesuai pesanan orang yang
berkepentingan.
Sering kali
para buzzer membahas isu-isu itu saja. Isu yang sering dipakai mereka biasanya
adalah masalah agama, ras dan sara. Mereka tidak segan membalikan fakta tentang
isu-isu tersebut untuk melakukan ujaran kebencian di media sosial untuk
kepentingan tertentu.
Amat sangat
disayangkan bila pengguna media sosial menjadi berkelahi atau saling mencaci
maki akibat isu-isu yang disebarkan akun-akun provokatif.
Apa bila menemukan status di media sosial seperti Facebook yang bersifat
sara atau hoax. Hendaknya melaporkan postingan tersebut kepada pihak Facebook. Selanjutnya
kalian bisa mengscreenshot postingan dan mengcopy tautannya, lalu melaporkan kepada pihak berwajib melalui situs resmi cybercrime@polri.go.id .
#SebarkanBeritaBaik
#HargaiPerbedaan
COMMENTS